Galeri-hasil karya Ukiran kayu Kamoro |
Papua adalah daerah paling timur
Indonesia dan setiap kali kita bertanya akan kata papua pasti yang paling kita
keteahui adalah keanekaragaman sukunya yang sangat banyak sekali dan jika kita
ditanya perihal suku apa saja yang terdapat di papua pasti kita menyebutkan salah
satunya suku Asmat. Ya… suku Asmat… Suku asmat sering kita lihat
perkembangannya di media dan selalu mencuak ke permukaan ,akan tetapi dari
sekian banyak suku yang ada di Papua ternyata ada salah satu suku yang bisa dikatakan
kurang dikenal oleh masyarakat banyak ataupun bisa dikategorikan terlupakan.sebut
saja Suku Kamoro.Belum lama ini ada pameran budaya papua khususnya suku Kamoro
yang diadakan di Bentara Budaya Jakarta pada tanggal 31 Juli – 05 Agustus 2012
lalu yang diresmikan pembukaannya oleh salah satu Kepala suku Kamoro yang juga
dihadiri oleh dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup RI, Prof. Dr. Balthazar
Kambuaya, MBA. Mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan yang juga Guru
besar bidang Antropologi UI, Prof Dr Meutia F Hatta serta Dr Kalmann ‘Kal’
Muller, warga negara Amerika yang telah menghabiskan waktu 17 tahun bersama
orang Kamoro.(Kal Muller_warga asing yang peduli dan cinta dengan adat istiadat
Indonesia khususnya suku Kamoro Papua).
Pekan Pameran Ragam Budaya Papua
ini menghadirkan delapan orang Maramowe dari beberapa kampung di tanah Kamoro
serta dilengkapi berbagai aktivitas budaya seperti pertunjukan seni (mengukir,
tarian), upacara tradisi, dialog budaya, pemutaran film etnografi, kuliner
Kamoro.serta hasil karya para pengrajin dan hasil karyanya itu juga dapat kita
peroleh dengan cara membelinya dengan
harga yang sebanding dengan nilai seni dan kualitasnya.
Galeri_ karya foto rakyat Kamoro Pesisir |
Sepintas mengenai masyarakat Kamoro
adalah salah satu suku yang sangat suka hidup
di sepanjang pesisir Selatan Papua , Ada 40 kampung di sini dan dihuni oleh
sekitar 18.000 orang. Salah satu hasil karya budaya khas dari suku Kamoro
adalah Maramowe.,dan oleh faktor itulah membuat tradisi budaya maramowe (para
pengukir tradisional)mulai punah. ini disebabkan karena para pengukir lebih memilih bekerja di pelabuhan
yang dekat dengan pesisir lebih ‘menghasilkan’ dari pada mengukir.
Oleh karena itulah Acara diadakan untuk mengangkat budaya Papua Kamoro yang
sudah hampir punah agar bisa dilestarikan kembali sehingga Kamoro bisa
terselamatkan dari kepunahan dan ketidak pedulian kaum pemuda dan masyarakat
Kamoro sendiri.
Pesan dari pameran ini adalah bukan
hanya ditujukan bagi suku Kamoro saja akan tetapi bagi semua kita warga
Indonesia terlebihnya kaum pemuda negeri ini agar lebih menghargai dan lebih
mengenal akan kekayaan adat istiadat dinegeri ini agar dapat dilestarikan
bahkan dapat membawa dan memperkenalkan segala tradisi dan adat istiadat
Indonesia secara Universal.
Panah warga Kamoro |
pengunjung mengabadikan karya kamoro |
hasil karya kamoro yang dijual bagi pengunjung |
foto kegiatan warga kamoro |
By : Eben Ezer Simbolon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar